Kamis, 13 September 2018

sejarah manusia purba

Sejarah Manusia Purba Di Indonesia

Sebelum kita membahas asal-usul manusia purba, setidaknya kita mengetahui apa itu manusia purba? Manusia purba ialah manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah). Banyak tanda-tanda otentik yang menguatkan keberadaannya khususnya Indonesia, mulai dari fosil, ukiran, alat-alat rumah tangga, dan sebagainya. sudah banyak kita ketahui melalui peneliti yang berhasil menemukan sisa-sisa fosil manusia purba di dataran Indonesia terutama di pulau Jawa.
Organisme seperti manusia, hewan, dan tumbuhan yang telah lama punah kemudian terkubur tanah dan menjadi batu disebut dengan fosil. Sedangkan kebudayaan ataupun peralatan pendukung kehidupan di masa lampau yang tercipta dari barang sederhana seperti halnya tulang, kulit, batu, gigi disebut dengan nama artefak.
Manusia Purba di Indonesia
Penemuan manusia purba pertama di temukan di wilayah Jawa, khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Manusia purba di Indonesia sudah ada semenjak zaman quartair atau bisa juga telah hidup sejak 600 ribu tahun silam. Zaman quartair di bagi menjadi 2 bagian, yaitu zaman Dilluvium (pleistocen), dan yang kedua zaman alluvium (Holocen). Di Indonesia zaman Dilluvium menurut Dr. Von Koenigswald terdiri dari 3 lapisan, yaitu lapisan bawah, lapisan tengah, dan lapisan atas. Dan di setiap masing-masing lapisan itu mempunyai fosil manusia purba sendiri.
1. Dilluvium Bawah
 Lapisan ini merupakan lapisan tertua, terdiri 3 jenis fosil manusia purba yaitu:
· Meganthropus Palaeojavanicus, merupakan fosil tertua juga sebagai manusia purba pertama, fosil ini ditemukan di daerah Sangiran.
· Pithecanthropus Dubius, adalah fosil yang belum pasti kebenarannya apakah fosil manusia atau kera, maka dari itu fosil ini diberi nama Pithecanthropus Dubius yang artinya manusia kera yang meragukan. Fosil ini di peroleh di daerah Sangiran juga.
· Pithecanthropus Robustus atau Plthecanthropus Mojokertensis adalah fosil yang tempatnya sama halnya dengan Meganthropus Paleojavanicus yaitu ditemukan di daerah Sangiran. Seorang sarjana Weidenreich memberinya nama tersebut Pithecanthropus Robustus, sedangkan Von Koenigswald menamainya dengan nama Plthecanthropus Mojokertensis di karenakan ia menemukan fosil tersebut di dataran Mojokerto.
2. Dilluvium Tengah
 Dr. Eugene Dubois merupakan penemu fosil jenis ini, dia mengatakan bahwa pada waktu itu manusia sudah bisa berdiri dengan tegak, karena hal itu maka ia menamainya Pithecanthropus Erectus yang artinya manusia kera yang berjalan tegak.
3. Dilluvium Atas
 Di lapisan ini diketemukan fosil manusia purba paling muda di Ngandong, dan diberi nama Homo Soloensis. Sedangkan fosil manusia purba yang diketemukan di Wajak (Tulungagung) dalam sepsis yang sama diberi nama Homo Wajakensis.

0 komentar:

Posting Komentar