SEJARAH MESIN JAHIT
Menjahit sudah dikenal orang sejak 20.000 tahun yang
lalu, jauh sebelum orang mengenal cara menenun. Jarum jahit sudah
dikenal manusia sejak zaman Paleolitik. Pada masa itu, jarum
dibuat dari tulang dan gading mamut yang dipakai untuk menjahit kulit
dan bulu binatang. Jarum jahit tertua dari besi asal abad ke-3 SM
ditemukan di Manching, Jerman. Di makam kuno pejabat Dinasti Han, arkeolog Cina melaporkan penemuan perangkat jahit-menjahit berikut bidal.
Penemu berkebangsaan Inggris, Thomas Saint menciptakan mesin jahit
pertama dan sekaligus mematenkannya pada tahun 1790. Sebelumnya, penemu
berkebangsaan Jerman, Karl Weisenthal sudah menciptakan jarum
mesin jahit yang pertama, namun tidak berhasil menyelesaikan rancangan
mesin jahit ciptaannya. Mesin jahit ciptaan Saint tidak diproduksi dan
hanya sampai pada tahapan model untuk pendaftaran paten.
Pada 1830, penjahit Perancis Barthelemy Thimonnier menciptakan dan mematenkan mesin jahit yang dapat dipakai menjahit. Delapan puluh unit mesin jahit ciptaannya dipakai oleh Angkatan Darat Perancis untuk menjahit seragam tentara. Thimonnier meninggal dalam keadaan pailit di Inggris setelah pabriknya dihancurkan para penjahit yang merasa pekerjaannya terancam oleh mesin.
Walter Hunt dari New York menciptakan mesin jahit pertama yang
menghasilkan jahitan kunci (lock-stitch) pada tahun 1834, namun tidak
pernah mematenkannya.Berbeda dari mesin-mesin jahit sebelumnya, mesin
jahit ciptaan Hunt dapat membuat jahitan kunci memakai dua benang.
Benang atas masuk ke mata jarum berada di ujung jarum, sementara sekoci
di bagian bawah mengantarkan benang bawah.
Prinsip mesin jahit dengan jahitan kunci diperbaiki oleh penemu bernama
Elias Howe dari Massachusetts. Ia mematenkan mesin jahit ciptaannya pada
tahun 1846. Isaac Merritt Singer mulai merancang mesin jahit pertamanya
pada tahun 1850. Ide membuat mesin jahit didapatnya dari mesin jahit
Orson C. Phelps dari Boston yang diproduksi di bawah lisensi Lerow &
Blodgett. Pada 1851, Singer mematenkan mesin jahit jahitan kunci
pertamanya, dan mendirikan perusahaan I. M. Singer & Company. Dua
tahun berikutnya, Singer sukses sebagai produsen dan penjual mesin jahit
terbesar di Amerika Serikat,dan terbesar di dunia pada tahun 1855. Pada
tahun 1891, Singer mulai memakai motor listrik untuk menggerakkan mesin
jahit untuk industri komersial.
Ebenezer Butterick dari Massachusetts adalah pelopor kertas pola komersial untuk menjahit pakaian. Pada 1863, Butterick dan istrinya menciptakan sistem ukuran untuk pola jadi yang dapat disesuaikan dengan ukuran tubuh pemakai. Sebelum Butterick menjual pola dengan ukuran yang berbeda-beda, pola hanya dibuat dalam satu ukuran, penjahit harus membesarkan atau mengecilkan pola sesuai ukuran tubuh pemakai. Pola kertas dari Butterick menjadi sangat populer pada tahun 1864. Awalnya Butterick hanya menjual pola untuk pakaian pria dan anak-anak, namun mulai menjual pola untuk pakaian wanita sejak tahun 1866. Pada tahun berikutnya, Butterick menerbitkan majalah busana pertamanya, Ladies Quarterly of Broadway Fashions dan majalah bulanan Metropolitan pada 1868. Sebuah majalah untuk memasarkan pola-pola Butterick, The Delineator diterbitkan Butterick pada 1873. Pada 1876, E. Butterick & Co. sudah memiliki 100 cabang dan 1.000 perwakilan di pelosok-pelosok Amerika Serikat dan Kanada. Di Eropa, pola-pola pakaian dari Butterick juga digemari di Paris, London, Wina, dan Berlin.
Aenne Burda menerbitkan majalah mode Burda Moden yang memopulerkan pola siap pakai di Jerman. Sejak 1952, Burda mulai menerbitkan pola pakaian. Setiap bulan Januari dan Juli, Burda menerbitkan katalog terpisah berisi pola-pola untuk lebih dari 600 model pakaian dewasa dan anak-anak.
Di Jepang, Buku teks pertama tentang cara menjahit pakaian Barat untuk
pria, diterbitkan pada 1903. Buku tersebut berisi cara menjahit pakaian
formal pria seperti tuksedo dan jas.[8] Buku teks pertama tentang cara
menjahit baju anak diterbitkan pada tahun 1916 di Osaka.
0 komentar:
Posting Komentar